Kamis, 01 Mei 2014

Tugas 4: Perpindahan Orbit (Orbit Parkir ke Orbit Geostasioner) Satelit AMC-18


AMC-18 merupakan satelit komunikasi yang berada di orbit geostasioner yang diluncurkan oleh SES company pada 8 Desember 2006. Satelit ini dirancang berdasarkan model bus satelit A2100AXS buatan Lockheed Martin. Satelit yang didesain beroperasi selama 15 tahun ini diluncurkan di Guiana Space Center, Guyana Prancis, bagian timur Amerika Selatan pada   5°10'8.98" LU dan  52°41'14.47" BB dengan menggunakan roket Ariane 5. Satelit yang bermassa 2081 kg ini mengusungmembawa transponder 24 C-band yang mampu menjangkau wilayah CONUS, Kanada, Kepulauan Karibia dan Meksiko. Hingga sekarang, satelit ini masih aktif beroperasi dan diharapkan bertahan hingga 2021.

Launch date : 08 December 2006
Launch vehicle : Ariane 5E
Design life : 15 years
Satellite manufacturer : Lockheed Martin
Uplink frequency : C-band, 5.925 - 6.45 GHz
Downlink frequency : C-band, 3.70 – 4.20 GHz
Polarisation : C-band, Linear
Total transponders : C-band, 24 (36 MHz equivalent)
Coverage : North America





Orbit Sirkuler 1 (Orbit Parkir)




Skenario 1 : Alih orbit Hohman dengan manuver inklinasi di orbit geostasioner

* Orbit parkir sirkular
Vc = 7.729 km/s

* Ke orbit transfer


* Sirkularisasi

* Alih inklinasi







* Total ΔV


Gb.1 Perubahan inklinasi di orbit geostasioner




















Gb.2 Proses alih orbit pada skenario kedua secara keseluruhan


Skenario 2 : Alih orbit Hohman dengan maneuver inklinasi saat masih di orbit parkir

* Orbit parkir sirkular
Vc = 7.729 km/s

* Alih inklinasi







* Ke orbit transfer














* Orbit geostasioner











* Total ΔV









Gb.3 Perubahan inklinasi di orbit parkir


Gb.4 Proses alih orbit pada skenario pertama secara keseluruhan


Karena ΔV total pada skenario (trajektori) 1 yakni 4.167 km/s, lebih kecil sehingga kebutuhan propelan minimum, maka kami memilih skenario 1.



Perhitungan Massa Propelan (mf)

Asumsi:
-          harga Isp = 446 s
-          massa awal satelit AMC-18, mo = 2081 kg








Jadi, massa propellan adalah 1278.08 kg atau sekitar 61.42 % dari massa awal.



Perhitungan Waktu (T) dari Orbit Parkir ke Orbit Geostasioner














Referensi

www.ses.com
en.wikipedia.org/wiki/AMC-18

Rabu, 16 April 2014

Tugas 3: Rancangan Misi Wahana Antariksa Menuju Mars

Soal:

Anda diminta merancang suatu misi ke planet Mars (orbiter) untuk beroperasi dalam rentang tahun 2016-2020. Muatan utama wahana antariksa tersebut adalah kamera untuk pemetaan permukaan planet.

Rancangan anda harus mencakup hal-hal sebagai berikut:

- Trajectory:

o Kebutuhan delta V dan massa wahana antariksa (massa propellan)

o Timing (waktu peluncuran, Mars arrival, Capture maneuver, dsb)

o Orbit operasi

o Wahana peluncur yang digunakan (yang mampu memenuhi kebutuhan delta V untuk massa wahana terkait)

- Sistem Wahana Antariksa

o Kamera (resolusi, coverage --> lihat keterkaitannya dengan orbit operasi)

o Komunikasi (frekuensi yang digunakan, delay, data rate dll)


Jawaban

A.                  TRAJECTORY

1)                  Kebutuhan Δv
Kita anggap Bumi dan wahana menjadi satu kesatuan objek. Di sini, orbit transfer yang dipakai adalah model Hohman sebagaimana gambar di atas.
Kemudian, kita hitung ɛ, eksentrisitas orbit transfer Hohman ini, sebagai berikut


Dengan nilai cos θ = - 1 karena θ = 180o antara Bumi dan Mars, maka:


Diperoleh ɛ = 0.208. Kita substitusikan nilai ini ke persamaan kecepatan Bumi, vper dengan ro adalah jari-jari orbit Bumi (149,6 juta km):
 


                                                 vper =
       

Ini adalah kecepatan Bumi+wahana pada perihelion (orbit transfer terhadap matahari. Sedangkan kecepatan orbit Bumi mengelilingi matahari sekitar 29.8 km/s. Sehingga Δvper wahana terhadap matahari adalah sebesar
Δvper = 32.74 – 29.8 = 2.94 km/s

Kecepatan 2.94 km/s ini juga disebut v bila acuannya adalah bumi, Δvper / Sun = v/Earth = 2.94 km/s

Akan tetapi, kecepatan departure wahana terhadap bumi, vdep ,dari LEO menuju MTO belum dihitung. Untuk menghitung kecepatan ini, kita pakai persamaan kekekalan energi kinetik.


Sebelumnya dengan mengasumsikan jari-jari LEO adalah 500 km, maka


Dan karena  
  
sehingga

Selanjutnya wahana akan terbang menuju Mars dengan kecepatan 2.94 km/s.
Di bagian aphelion orbit transfer, dengan nilai ɛ orbit transfer tetap sebesar 0.208, maka vaph adalah



Dengan µSUN = 1.32 x 1020 m3/s2, diperoleh:
Sedangkan kecepatan revolusi Mars terhadap matahari sendiri adalah sekitar 24.121 km/s. Sehingga, Δvaph wahana terhadap matahari ketika datang ke Mars adalah:

Δvaph = 24.121 – 21.48 = 2.641 km/s

Dengan demikian

Δvtotal = Δvper + Δvaph =2.94 + 2.64 = 5.58 km/s























2)                  Massa wahana (propelan)

Massa wahana yang dirancang memiliki massa awal, m1 = 136 kg dan enginenya memiliki Isp = 480 s. Dengan kebutuhan Δv = 5.58 km/s = 5580 m/s dan go = 9.81 m/s2 , maka massa propellan yang dibutuhkan, mp , adalah:

Jadi, massa propellan adalah 94.41 kg atau sekitar 69 % dari massa awal.


3)                  Timing

TOF (Time of Flight)

 






Departure and Arrival Time

Kita asumsikan bahwa suatu saat Mars dan Bumi berada pada sisi yang sama dari matahari (konjungsi). Akibatnya, sudut fase saat itu sama dengan nol. Persamaannya adalah:


Sehingga dengan k = 1:


Sehingga dibutuhkan waktu tunggu hampir 2 tahun hingga kedua planet berada pada posisi yang tepat untuk transfer orbit Hohman dengan fuel minimum.

Sedangkan untuk sudut fase saat masa peluncuran, kita bisa berikan t0 = tL1 , sehingga dengan k = 0 diperoleh:

Atau dengan kata lain, Mars harus mendahului Bumi sebesar 44.36 derajat saat wahana diluncurkan dari Bumi menuju Mars agar sampai di orbit Mars pada posisi yang tepat.

Tanggal 8 April 2014 yang lalu, Matahari-Bumi-Mars berada pada satu garis lurus konjungsi. Fakta ini menyebabkan asumsi hasil perhitungan pertama terpenuhi, sehingga dibutuhkan waktu tunggu sekitar 684 hari sejak 8 April 2014 agar peluncuran wahana dapat dilakukan. Waktu peluncuran tersebut kurang lebih jatuh pada tanggal 23 Februari 2016 yang mana saat itu pula sudut fase antara Mars-Bumi sekitar 44O, sesuai dengan hasil perhitungan kedua.



Dengan TOF selama 257.9 hari atau sekitar 258 hari, maka waktu tiba di orbit Mars ialah pada tanggal 6 November 2016.


4)                  Orbit Operasi

Orbit operasi (Low Mars Orbit) dirancang memiliki altitude terdekat (periapsis) sebesar 377 km di atas permukaan Mars. Sementara altitude terjauh (apoapsis) dirancang berada pada 80000 km di atas permukaan Mars.



5)                  Launcher
Launcher (wahana peluncur) yang dipilih adalah ATLAS V 401 yang memiliki spesifikasi

Type
Atlas V 401
Height
58.3 m
Diameter
3.81 m
Launch Mass
334,500 kg
Stage 1
Atlas Common Core Stage
Boosters
None
Stage 2
Centaur
Mass to LEO
10470 kg
Mass to GTO
4750 kg

Payload maksimum untuk sampai di LEO sebesar 10470 kg sehingga memungkinkan untuk membawa payload (propellan) yang dibutuhkan untuk rancangan wahana Mars ini yakni sebesar 94.41 kg. Peluncuran sendiri dirancang agar dilakukan di Kompleks 41, Cape Canaveral Air Force Station, Florida.


B.                  INSTRUMENT

1)                  Kamera

·                     HiRISE

Kamera High Resolution Imaging Science Experiment (HiRISE) merupakan sebuah teleskop dengan reflecting sebesar 0.5 m, memiliki resolusi 1 mikroradian (μrad) atau 0.3 m dari altitude 300 km. HiRISE mengumpukan citra dalam 3 jenis warna: 400 - 600 nm (blue-green/B-G), 550 - 850 nm (red) dan 800 - 1000 nm (near infrared/NIR).

·                     CTX
Context Camera (CTX) memberikan citra hitam-putih/grayscale (500-800 nm) dengan resolusi satu pixel mencapai sekitar 6 m.

·                     MARCI
Mars Color Imager (MARCI) adalah kamera wide-angle, relatif memiliki resolusi yang rendah (1-10 km/pixel) yang menggambarkan permukaan Mars ke dalam 5 spektrum cahaya tampak dan 2 spektrum ultraviolet.


2)                  Komunikasi

Telecom Subsystem dirancang memiliki antenna yang besar (3 meter) yang digunakan untuk mentransmisikan data melalui Deep Space Network melalui frekuensi X-band pada 8 GHz. Maximum transmission speed dari Mars diproyeksikan tinggi sebesar 6 Mbit/s. Wahana juga membawa dua amplifier X band 100 watt (salah satu sebagai backup), satu amplifier Ka-band 35 watt, dan two Small Deep Space Transponders (SDSTs).



C.      Referensi

George, L.E. and Kos, L.D. Interplanetary Mission Design Handbook: Earth-to-Mars Mission Opportunities and Mars-to-Earth Return Opportunities 2009–2024. 1998: NASA.
Turner, Martin J.L. Expedition Mars. 2004: Springer.
ISRO’s Mars Orbiter Mission, Trajectory Design.